Maulana Habib Muhammad Luthi bin Yahya Pekalongan hadiri Khoul Al-Imam Abu Hasan ‘Ali Asy-Syadzili di Ponpes Mambaul Huda Pajomblangan Kedungwuni
Kedungwuni
(26/8), Ribuan orang memadati Halaman Ponpes
Mambaul Huda Pajomblangan Kedungwuni, Rabu malam (26/8) Jamaah toriqoh
syadziliyyah kanzuz sholawat pekalongan dibawah bimbingan mursyid toriqoh
Maulana Habib M. Luthfi bin Yahya Pekalongan, menggelar acara Khoul Al-Imam Abu
Hasan ‘Ali Asy-syadzili (Pendiri toriqoh syadziliyyah) di Ponpes Mambaul
Huda.
Serangkaian
acara sudah dimulai sejak Selasa malam (25/8), diawali dengan ziarah ke Makam
Al-Habib Hasyim bin Yahya dan Habib Ahmad bin Abdullah bin Tholib Alatas
(Sapuro) dan Makam KH. Akrom Khasani (Jenggot, Buaran). Rabu sore acara
dilanjutkan dengan Khotmul Qur’an Bin Nadhor oleh Santri-santri Ponpes Mambaul
Huda dan bakdal maghrib pembacaan rotibul kubro oleh jamaah rotib desa
pajomblangan.
(Khotmul Quran Oleh Santri Ponpes Mambaul Huda) |
Lepas Isya’
para pengunjung semakin memadati lokasi begitu Pembacaan Maulid Simtuth Duror
dimulai oleh para santri dan bertambah meriah dengan diiringi oleh tarian sufi.
Pengunjung pun dibuat larut dalam kekhusyukan ketika dilanjutkan Pembacaan
Manaqib dan Aurod Toriqoh Syadziliyyah yang dipimpin oleh Ky. Adib Karomi yang
juga pengasuh Ponpes Mambaul Huda dan dilanjutkan sambutan beliau selaku
sohibul bait, dalam sambutannya beliau menyelipkan cerita tentang Imam Syadzili
yang sejak kecil gemar merantau mencari ilmu, mencari mursyid untuk mendapatkan
bimbingan sehingga beliau menjadi Sulthonul ‘Auliya. Hal ini tentu sangat
kontras dengan perilaku pelajar zaman modern yang cenderung bermalas-malasan.
Puncak acara
yang ditunggu-tunggu pun tiba, Ust. Mujahidin dan Ust. Azizu Subhan memandu
jalannya acara pengajian umum dengan menginformasikan acara yang telah ditempuh
sebelumnya. Dalam pengajian umum tersebut panitia dapat menghadirkan dua orang
pembicara yaitu KH. Abdul Aziz dari Moga Kab. Pemalang dan Rois ‘Am JATMAN (Jamiyah
Ahlith Toriqoh Al-Mu’tabaroh An-nahdliyyah) Maulana Al-Habib Luthfi bin
Yahya.
Pengunjung
dibuat melek oleh Mauidloh yang kocak oleh KH. Abdul Aziz meski waktu sudah jam
23.00 wib. “Pejabat meninggal gampang mencari pengganti, tetapi ulama wafat
belum tentu mendapatkan pengganti,” terang beliau dalam mauidlohnya. “Untuk
itulah diperingati Khoul Imam As-syadzili untuk mengenang, mencontoh tindakan
dan bertawassul kepada Imam Asy-syadzili." imbuh beliau.
(Tausiyah Pertama: KH. Abd Aziz dari Moga Pemalang) |
Pukul 23.15
Maulana Al-Habib luthfi pun memulai tausiyahnya. “Khoul adalah napak tilas
ulama sholihin, sejarah agar kita tidak kepaten obor,” terang beliau mengawali
tausiyah. Memang benar apa yang beliau sampaikan mengingat zaman sekarang ini
banyak orang yang miskin sejarah, melupakan sejarah bahkan malu untuk belajar
sejarah bangsa.
(Tausiyah Kedua: Maulana Habib Muhammad Luthfi bin Yahya Pekalongan) |
Nasehat
penting yang disampaikan beliau adalah bahwa inti dari pada toriqoh adalah membersihkan
hati sehingga sempurna dalam ubudiyyah, toriqoh menjadi sebab kita mendapatkan sabab
nasab kepada Nabi Muhammad SAW. Beliau juga menekankan pentingnya
menghormati Kyai Kampung sendiri, karena merekalah yang mengajari kita ilmu
agama mulai dari nol, yang menyolati dan mentalqin jika ada orang kampung
meninggal, “Maksiat semakin tumbuh karena menyepelakan Kyai sendiri (Kyai
kampung),”ujar beliau di akhir tausiyahnya. “Akhirnya maksiat merajalela karena
sang kyai kampung tak lagi ditakuti, tak lagi dihormati.” Tutup beliau.
Pengunjung Pria |
Pengunjung Wanita |
Pengasuh Ponpes Mambaul Huda (Ky. Adib Karomi Akrom Khasani) |
*oleh : Ponpes Mambaul Huda Pajomblangan
http://facebook.com/pp.mambaulhuda
0 Kritik Saran:
Post a Comment